Komentar Mohammed Ali Berawi Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia periode 2022-2027 yang juga merupakan Co-Chair Science 20 (S20)
perm_identity Muhammad Ainur Rony query_builder Sep 22, 2022

Jakarta, 20 September 2022, Mohammed Ali Berawi Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia periode 2022-2027 yang juga merupakan Co-Chair Science 20 (S20) mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui penguatan sistem kesehatan, transformasi digital dan pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.

G20 selama ini telah memainkan peran penting untuk mendorong penciptaan, transformasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk menjalankan pembangunan yang berkelanjutan, mengawal perubahan iklim, dan meningkatkan akses kesehatan, kesetaraan sosial dan stabilitas global.

Rangkaian pertemuan S20 ini telah dilaksanakan sejak Desember 2021 dan berakhir dengan dikeluarkannya S20 Communique bersama dari negara-negara yang tergabung dalam G20. G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa dalam menangani berbagai tantangan global dalam ekonomi, stabilitas keuangan, mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam acara diskusi pada sesi summit S20 yang menghadirkan 3 keynote speakers yaitu Luhut Bisar Panjaitan (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi), Nadim Makarim (Menteri Kemendikbud dan Ristek) dan Suharso Monoarsa (Kepala Bappenas) membahas pentinganya peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar pengambilan kebijakan publik. Ali sebagai Co-Chair Science20 yang memimpin sesi ini membahas beberapa bagian rekomendasi S20 yang terangkum dalam komunike S20 diantaranya:

1. Meningkatkan kerja kolaboratif multi-disiplin dengan berbagai pemangku kepentingan untuk kepentingan manusia, planet, dan kemakmuran bagi semua pihak.

2. Pengembangan teknologi dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan, membangun sistem air perkotaan dan infrastruktur publik yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam dan produksi pangan yang berkelanjutan, dan pemanfaatan bahan dan produk yang ramah lingkungan pada proses produksi adalah salah satu cara bagaimana kebijakan teknologi akan berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan.

3. Praktik Data Terbuka dapat didorong untuk meningkatkan kolaborasi dan transfer pengetahuan di antara anggota G20. Adopsi Open Data harus dibarengi dengan kebijakan dan etika data yang kuat.

4. Komunike S20 merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut tentang kesiapsiagaan pandemi dan perubahan iklim untuk terus dilakukan, termasuk penelitian menuju transisi energi, dengan menitikberatkan pada pentingnya transisi yang adil ke ekonomi rendah karbon sehingga memungkinkan transisi energi yang adil bagi banyak negara. Dukungan kebijakan energi yang tepat dan insentif keuangan melalui pendekatan berbasis pasar merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses transisi energi.

5. Anggota G20 perlu berkomitmen untuk mendukung proses pengembangan dan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperluas akses antar negara anggota melalui berbagi dukungan keuangan, pertukaran pengetahuan dan teknologi di antara anggota G20.

Rekomendasi S20 diserahkan kepada pemerintah Indonesia yang diharapkan akan menjadi masukan bagi forum G20 yang akan terus berlangsung hingga November 2022.